Rabu, 13 Juli 2011

Soraya Haque adik Aktris Marissa Haque Terapkan Hidup Sehat di Rumah


JAKARTA – Artis Soraya Haqueadik Marissa Haque Fawzi itu sangat peduli dengan kesehatan, sehingga rasa kepeduliaanya tersebut diterapkan di keluarga.

“Aku itu sangat perduli sekali dengan kesehatan dan yang pasti hidup sehat itu harus dimulai dari lingkungan keluarga terlebih dahulu,” ujar Soraya Haque saat ditemui usai peringatan Hari Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (12/11/2010).

Lingkungan yang sehat, menurut adik kandung Marissa Haque ini adalah mencuci tangan. Demi menjaga kesehatan keluarganya, pemilik nama lengkap Soraya Jasmine Haque tidak pernah ada rasa lelah untuk selalu mengingatkan betapa pentingnya kesehatan.

“Orang tua kan sifatnya hanya memantau saja, hanya memberikan informasi, tetapi pelaksaannya kembali ke manusia. Saya tak pernah merasa lelah untuk selalu mengingatkan arti penting kesehatan buat kita,” tegasnya.

Dirinya pun tidak memungkiri, kalau sampai saat ini pengetahuan masyarakat luas mengenai kesehatan masih sangat rendah. Soraya menyoroti pembinaan kesehatan di desa, yang dinilainya masih membutuhkan petugas yang mampu menerjemahkan kata ‘sehat’.

“Pengetahuan tentang kesehatan masih sangat rendah, bagaimana kesadaran untuk kesehatan karena banyak sekali pilar-pilar yang kita dapatkan dalam maktup informasi yang ada. Di desa itu kan mengalami stagnan artinya kita membutuhkan orang-orang yang mampu menerjemahkan bahasa kata sehat, sehingga bisa dimengerti oleh masyarakt,” pungkasnya.

Perempuan kelahiran 7 Februari 1965 ini dipercaya menjadi Duta ‘Hellen Keller International‘ untuk mengkampanyekan kesehatan mata. Sementara adiknya, Shahnaz Haque, juga pernah dipercaya sebagai Duta Kesehatan.

Soraya hadir dalam upacara peringatan puncak Hari Kesehatan Nasional bersama Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, di Kantor Kementerian Kesehatan, sejak pukul 08.00 WIB.(nov)

Shahnaz haque Adik Aktris Marissa Haque sama Cerdas & Menariknya



Syuting Guest Room Enjah

Tamu Istimewa Guest Room DAAI TV

Jurnalis : Sutar Soemithra
Fotografer : Sutar Soemithra
Sumber: http://www.tzuchi.or.id/view_berita.php?id=138
foto

* Enjah dan pemeran Enjah, Nina Tamam, hadir dalam syuting episode terakhir 'Guest Room' drama terbaru DAAI TV, 'Senandung Mutiara Hati' yang diangkat dari kisah nyata Enjah.

“Lihatlah perbedaan Enjah yang asli dan yang bukan,” ucap Shahnaz Haque. Enjah dan “Enjah palsu” Nina Tamam serentak tertawa. Tokoh asli dan pemeran Enjah dalam drama terbaru DAAI TV, Senandung Mutiara Hati, menjadi tamu istimewa episode 10, episode terakhir Guest Room drama tersebut yang dipandu oleh Shahnaz Haque. Syutingnya sendiri dilakukan di studio DAAI TV Kamis sore, 28 Agustus 2008.

Drama 10 episode ini diangkat dari kisah nyata Enjah (46) yang pernah mendapatkan bantuan pengobatan dari Tzu Chi karena menderita lumpuh. Enjah –nama akrab Siti Khodijah– kini telah bisa berjalan, tidak lagi kurus kering dan jalan hidupnya pun telah cerah. Rumah produksi Kalyana Shira Film pimpinan Nia Dinata menjadi rekan DAAI TV mengangkatnya ke layar televisi dengan sutradara Reka Wijaya serta Nina Tamam, anggota grup vokal Warna, menjadi pemeran utama tokoh Enjah. “Pertamanya nggak percaya, kok muda, kok cantik,” puji Enjah kepada Nina, “Aktingnya bagus sekali.” Syuting drama ini telah dimulai sejak 21 Juni 2008 lalu dan kini tengah memasuki tahap post production.

Pertanyaan-pertanyaan cerdas dan sesekali menimbulkan keharuan terlontar dari bibir Shahnaz. Enjah sering menanggapinya dengan suara yang agak pelan. Nina yang duduk di samping Enjah kadang harus menepuk bahunya karena Enjah sering tak kuasa menahan haru dan matanya berkaca-kaca. “Impian yang jadi kenyataan,” kata Enjah tentang caranya menyikapi kisah hidupnya di masa lalu yang kini telah menjadi sejarah, “Saya ingin menjadikannya sebagai cermin untuk belajar.”

Kisah hidup Enjah adalah tentang keteguhan hati dan juga “permata” yang dimilikinya pada ketiga anaknya, Dede Sulaeman (15), Aditya Saputra (12), dan Indah Permata Sari (8). “Mama Enjah di balik semua cobaan itu, dapet karunia dari anak-anak yang luar biasa sayang, luar biasa tabah dan kuat,” kesan Nina. “Betapa mereka merupakan satu kesatuan yang utuh yang cinta satu sama lain,” tambahnya.

Nina yang memanggil Enjah dengan sebutan “Mama Enjah” pernah menderita kelainan tulang dan pernah mengikuti terapi. Menurut Nina, mengikuti terapi yang hanya sebentar saja rasanya sangat sakit, “Apalagi Mama Enjah yang lumpuh.” “Dari ujung kepala sampai kaki sakit sekali. Sering nangis,” kenang Enjah. Yang menjadikan Enjah kuat melawan rasa sakit ketika lumpuh sehingga akhirnya bisa berjalan setelah menjalani terapi dan duduk di kursi roda adalah anaknya. “Enjah tidak mau anak-anak Enjah selalu melayani Enjah seperti ini. Enjah pengin liat anak-anak Enjah seperti anak-anak yang lain,” ujar Enjah.

foto foto

Ket : - Tentang harapan Enjah kepada anak-anaknya, Shahnaz Haque yakin dari seorang ibu yang hebat pasti
anak-anaknya kelak akan menjadi hebat juga. (kiri)
- Setelah memerankan kisah nyata Enjah, sikap Nina Tamam terhadap orangtua dan adik-adiknya kini mulai
berubah. Ia menjadi lebih bersedia dimintai pertolongan, padahal sebelumnya ia sering merasa malas.
(kanan)

Anaknya pula yang menjadikan Enjah bisa berdiri setelah menjalani terapi dan duduk di kursi roda. Ketika itu, anak-anaknya terbiasa menaruh baju di rak bawah sehingga Enjah bisa mengambilnya sambil tetap duduk di kursi roda. Pada suatu ketika, anak sulungnya, Dede, menaruh baju-baju tersebut di rak bagian atas. “De, kok jahat bener? Kamu nggak sayang sama Mama?” kata Enjah pada Dede. Dede menyahutnya, “Pokoknya Mama harus belajar. Kapan Mama bisanya kalo nggak belajar?” “Dede, Mama kan nggak bisa, tolong pindahin lagi ke bawah,” pinta Enjah, “Tolonglah, De. Dede nggak sayang sama Mama?” “Justru Dede sayang sama Mama biar Mama bisa, biar Mama usaha. Kalo Mama nggak diginiin, Mama nggak bisa-bisa. Dede nggak mau Mama duduk di kursi roda terus. Dede mau Mama berusaha bisa. Pasti Mama bisa!” Dede memberi semangat. Akhirnya dengan kesal dan marah, Enjah mencoba berdiri dari kursi roda untuk mengambil baju tersebut. “Waktu itu saya berpikir, ‘Mati, matilah. Jatuh, jatuhlah gue’,” kenang Enjah. Tapi ajaib, “Ya Allah, ternyata bisa!” Enjah justru bisa berdiri dan sejak itu ia mulai perlahan melupakan kursi rodanya. Akhirnya setelah sekian lama tersiksa, Enjah bisa berjalan kembali.

Kisah hidup Enjah telah menginspirasi orang, setidaknya bagi Nina yang memerankan tokoh Enjah. Sikap Nina terhadap orangtua dan adik-adiknya pun kini mulai berubah. “Biasanya aku suka take a granted dengan ibuku yang sehat walafiat. Tidak terbayang jika aku ada di posisi mereka,” kata Nina.

Enjah kini berharap anak-anaknya bisa menjadi orang yang berguna bagi orang banyak. “Ibu hebat garansi anaknya prosentase jadi hebat itu besar,” sahut Shahnaz mantap.